Hujan lebat mengguyur kampungku
siang ini, volume nya yang lebat membuat genangan-genangan mulai terbentuk. aku
sedang asyik menonton TV sampai suara ribut antara KEKASIHKU dan kekasihku
mulai terdengar. Mereka ribut soal saluran pembuangan air hujan yang buntu di
samping rumah, sebenarnya tak begitu berbahaya, atau menyebabkan rumah kami
kebanjiran tapi karna genangan air itu bisa merembes masuk ke gudang kecil
tepat disamping rumah. Kulihat kekasihku tergesa-gesa mengambil tudung. aku
mulai penasaran, apa yang akan mereka lakukan. Seketika aku beranjak keluar kearah
mereka, kulihat kekasihku mulai memasang tudung di atas kepala KEKASIHKU.
Hmmm…sepertinya KEKASIHKU, akan memperbaiki saluran pembuangan air hujan itu.
Ini tidak bisa ku biarkan, dia baru saja sembuh dari operasi sebulan yang lalu.
Dan akhirnya akulah yang memperbaiki saluran pembuangan air hujan itu. Hujan
semakin deras, satu persatu kuangkat balok kayu yang menjadi penyangga. Mengorek-gorek
sampah yang menghalangi. Seperti kebanyakan, beberapa binatang mulai
berkeliaran. Tikus yang sedemikian besar, berlari sepertinya dia takut
kehujanan. kecoa, lipan, cacing-cacing, dan semutlah satu-satunya yang
mengganggu gerakanku. Tapi aku tetap semangat dua orang kekasihnya sedang
semangatnya memberi aba-aba padaku. Bahkan para tetangga tersenyum melihat
kami.
30 menit berlalu, semuanya
kembali normal. Saluran tak lagi buntu, balok-balok kayu kembali kuletakkan
ditempat semula. Yah hanya tubuhku saja yang lumayan sangat kotor. Kekasihku
datang membawa sehelai sarung untukku, lalu KEKASIHKU memintaku untuk mandi
secepatnya dan makan siang bersama. Saat makan siang, aku mengeluh soal kotoran
tadi yang memenuhi tubuhku, dan seketika itu juga KEKASIHKU berucap
“daun, plastic, tanah, dan semua
yang tadinya memenuhi tubhmu itu bukan kotoran. Karna mereka bisa dihilangkan
dengan singkat. Mereka hanyaah benda-benda mati yang tidak bisa memilih mau
kemana mereka akan pergi. Mereka tidak bisa memilih untuk tidak membuat tubuhmu
tanpa bercak seperti biasanya. Karna Kotoran yang sebenarnya itu adalah apa
yang tidak bisa dihilangkan dalam waktu singkat. Itulah sikap iri dan dengki.
Mencemooh benda mati yang menempel di badanmu, itulah sebenarnya kotoran yang
sesungguhnya. Mencemooh mereka karna dengki. Lanjutkan makanmu nak !”
Terima kasih Etta dan Ennang,
yang telah menadi kekasihku.
Ujung Loe, Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar