Selasa, 31 Desember 2013

kekasihku dan KEKASIHKU


Hujan lebat mengguyur kampungku siang ini, volume nya yang lebat membuat genangan-genangan mulai terbentuk. aku sedang asyik menonton TV sampai suara ribut antara KEKASIHKU dan kekasihku mulai terdengar. Mereka ribut soal saluran pembuangan air hujan yang buntu di samping rumah, sebenarnya tak begitu berbahaya, atau menyebabkan rumah kami kebanjiran tapi karna genangan air itu bisa merembes masuk ke gudang kecil tepat disamping rumah. Kulihat kekasihku tergesa-gesa mengambil tudung. aku mulai penasaran, apa yang akan mereka lakukan. Seketika aku beranjak keluar kearah mereka, kulihat kekasihku mulai memasang tudung di atas kepala KEKASIHKU. Hmmm…sepertinya KEKASIHKU, akan memperbaiki saluran pembuangan air hujan itu. Ini tidak bisa ku biarkan, dia baru saja sembuh dari operasi sebulan yang lalu. Dan akhirnya akulah yang memperbaiki saluran pembuangan air hujan itu. Hujan semakin deras, satu persatu kuangkat balok kayu yang menjadi penyangga. Mengorek-gorek sampah yang menghalangi. Seperti kebanyakan, beberapa binatang mulai berkeliaran. Tikus yang sedemikian besar, berlari sepertinya dia takut kehujanan. kecoa, lipan, cacing-cacing, dan semutlah satu-satunya yang mengganggu gerakanku. Tapi aku tetap semangat dua orang kekasihnya sedang semangatnya memberi aba-aba padaku. Bahkan para tetangga tersenyum melihat kami.
30 menit berlalu, semuanya kembali normal. Saluran tak lagi buntu, balok-balok kayu kembali kuletakkan ditempat semula. Yah hanya tubuhku saja yang lumayan sangat kotor. Kekasihku datang membawa sehelai sarung untukku, lalu KEKASIHKU memintaku untuk mandi secepatnya dan makan siang bersama. Saat makan siang, aku mengeluh soal kotoran tadi yang memenuhi tubuhku, dan seketika itu juga KEKASIHKU berucap
“daun, plastic, tanah, dan semua yang tadinya memenuhi tubhmu itu bukan kotoran. Karna mereka bisa dihilangkan dengan singkat. Mereka hanyaah benda-benda mati yang tidak bisa memilih mau kemana mereka akan pergi. Mereka tidak bisa memilih untuk tidak membuat tubuhmu tanpa bercak seperti biasanya. Karna Kotoran yang sebenarnya itu adalah apa yang tidak bisa dihilangkan dalam waktu singkat. Itulah sikap iri dan dengki. Mencemooh benda mati yang menempel di badanmu, itulah sebenarnya kotoran yang sesungguhnya. Mencemooh mereka karna dengki. Lanjutkan makanmu nak !”
Terima kasih Etta dan Ennang, yang telah menadi kekasihku.

Ujung Loe, Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar