Rumah ini kembali ramai, dengan
sepupu dan keponakan. Di luar pun mulai ramai dengan lalu lalang kendaraan dan
suara terompet. Sekilas orang-orang akan mengira, kami sedang mengadakan acara
menyambut pergantian tahun masehi. Tapi sebenarnya tidak ada acara apapun, yah
karna di keluargaku memang tidak ada tradisi seperti itu. Sepupu perempuanku,
dia duduk di bangku kelas 1 SMA. Kebanyakan remaja paling suka dengan acara
ramai dan ngumpul dengan teman-teman. Tapi dia sedari tadi hanya sibuk,
mendengarkan music dan memencet tombol Handphone nya. Aku bertanya kenapa dia
tidak keluar seperti remaja lainnya.
Saya : kenapa tidak keluar ?
justru kesini.
Dia : ah…malas
Saya : tidak ada yang ajak ?
Dia : banyak, ada yang mau jemput
juga untuk pergi ke pantai
Saya : terus kenapa tidak ikut ?
kan bagus kalo kumpul sama teman-teman.
Dia : bukankah kakak selalu bilang, jangan lakukan hal-hal yang tidak
terlalu penting. Bagi saya acara itu tidak penting, tapi kalo kakak menyarankan
saya untuk ikut. Artinya acara itu penting, lalu dimana letak pentingnya ?
Sejenak aku terdiam, dan tidak
menjawab lagi. Pandangan lalu ke arahkan ke sepupu laki-lakiku. Dia duduk di
bangku kelas 3 SMP. Dia juga asyik menonton film Anime di TV. Sedangkan yang
kecil-kecil, usia 3, 4 dan 5 tahun itu sibuk bercerita satu sama lain yang saya
sendiri tidak mengerti apa yang mereka bahas. Mungkin seperti itulah diskusi
anak kecil, mulai dari bahas bola terus nyambung ke gula-gula, nyambung ke
robot lagi bahkan sampai ke Sule. Tapi ada yang aneh menurutku, di luar sana
anak-anak kecil mulai merengek meminta terompet atau marchendise tahun baru
lainnya tapi mereka tak satupun yang merengek. Hanya minta di buat teh saja. Lalu
saya sendiri asyik membaca status di facebook sampai ada status salah satu
teman yang bertanya “apa makna tahun baru bagi anda ?”. kubaca dengan suara
yang sedikit besar. Seketika itu juga KEKASIHKU menjawab “saat yang
mengingatkan kalo kita harus ganti kelender”. Lalu saya balik bertanya “kenapa
begitu ?”. dia pun berucap
“tahun baru itu mengingatkan kita
untuk mengganti kelender Masehi. Itu saja, kalo orang lain bilang saatnya kita
merenung dan intropeksi tahun sebelumnya. Itu salah, merenung dan intropeksi
itu bukan dilakukan tiap pergantian tahun saja. Tapi tiap hari. Atau berpesta,
hmmm pesta jangan dimaknai dengan berkumpul di tempat ramai, makan makanan
enak, minuman enak. Pesta itu soal senang bersama. Dan malam ini, sekalipun
hanya ada teh dan kue biasa tapi karna kita semua merasa senang artinya kita
sudah berpesta”
Ujung loe, 31 desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar